FENOMENA POLIGAMI TOKOH PUBLIK (Semiotika Roland Barthes dalam Konstruksi Makna Gambar Poligami Tokoh Publik)
Abstract
Fenomena poligami nyatanya menyebabkan problematika sekaligus pro dan kontra dalam pemahamannya. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji, terutama melalui analisis semiotika Roland Barthes yang berupaya menyelidiki hubungan suatu fenomena melalui signfier (penanda) serta signified (petanda) dalam cakupan kehidupan sosial (semiologi), dan dimaknai melalui mitos. Berdasarkan pemaknaan tanda dari gambar fenomena poligami tokoh publik yang diteliti, ditemukan mitos tentang “fenomena poligami sebagai ajaran umat Islam dan menjalankan poligami adalah syariat Islam yang membahagiakan”. Hal ini merupakan salah satu muara pesan yang memperkuat legitimasi praktik poligami secara pragmatis di masyakarat melalui pemaknaan tanda. Pembenaran makna mitos tersebut akan berdampak terhadap eksistensi fenomena poligami di masyarakat, serta dapat dijadikan celah penyimpangan dengan dalih agama guna melegitimasi praktik poligami tersebut. Dengan demikian, perlu adanya sikap kritis dan pemahaman mendalam terhadap dogmanisasi poligami ini karena masih banyak sekali syarat yang harus dipenuhi dan dipahami sebelum melakukan praktik poligami.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiprasetio, J., & Faruk. (2014). Arkeologi Poligami di Jawa Analisis Wacana Foucauldian atas Poligami di Jawa (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Retrieved from http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/75056
Ambar, I. (2015). Menelisik Pesan Moral di Balik Poligami: Deskripsi Historis Kehidupan Muhammad SAW dan Implikasinya dalam Islam. Jurnal Al-Maiyyah, 8(1), 120–134.
Amirudin, N. (2018). Pesan Poligami dalam Film Surga yang Tak Dirindukan (Analisis Semiotika Film). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Azizah, I. N. (2020). Gender, Ideologi dan Kekuasaan dalam Video VICE Indonesia yang berjudul Polemik Poligami di Indonesia: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 15(3), 409–418.
Bakhita, A. (2018). Pemaknaan Santri Mengenai Wacana Poligami Pada Film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Universitas Diponegoro.
Barthes, R. (1972). Mythologies. New York: The Noonday Press.
Barthes, R. (2010). Membedah Mitos- Mitos Budaya Massa. Yogyakarta: Jalasutra.
Budiman, K. (2004). No TitleJejaring Tanda-tanda: Strukturalisme dan Semiotika dalam Kritik Kebudayaan. Magelang: Indonesiatera.
Dahlan, A. (1969). Membina Rumah Tangga Bahagia (1st ed.). Jakarta: Jamunu.
Detik.com. (2019). Lora Fadil akan Tempati Rumah Dinas DPR Bersama 3 Istrinya. Retrieved from https://news.detik.com/berita/d-4731627/lora-fadil-akan-tempati-rumah-dinas-dpr-bersama-3-istrinya
Firmansyah, A. A. (2020). Analisis Wacana Sara Mills Dalam Film Athirah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hafiz B, M. (2007). Poligami dalam Perspektif Fiqh dan Undang-undang Keluarga Islam Negeri Selangor. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Helikatantri, N. R., & Kusumalestari, R. R. (2020). Wacana Poligami dalam Media Alternatif (Universitas Islam Bandung). Universitas Islam Bandung. Retrieved from http://repository.unisba.ac.id/handle/123456789/27271
Herdanto, W. (2010). Representasi Poligami dalam Film Ayat-ayat Cinta. Universitas Airlangga.
Khoiriah, R. L. (2018). Poligami Nabi Muhammad Menjadi Alasan Legitimasi Bagi Umatnya serta Tanggapan Kaum Orientalis. Jurnal Living Hadis, 3(1), 1. https://doi.org/10.14421/livinghadis.2017.1374
Mardhiah, D. (2016). Representasi Poligami dalam Media Cetak Islam (Analisis Wacana Kritis terhadap Majalah Sabili, Syir’ah, dan Noor). Universitas Gadjah Mada.
Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi.
Nurmila, N. (2009). Negotiating Polygamy in Indonesia, Between Muslim Discourse and Women’s Lived Experiences. Oxon: Rountledge.
Pandega, A. R. (2017). Analisis Semiotika Representasi Poligami dalam Film Surga yang tak Dirindukan. UPN Veteran Yogyakarta.
Purwasito, A. (2006). Semiologi Komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 7(1), 27–34. https://doi.org/10.29313/mediator.v7i1.1268
Saussure, F. De. (1988). Pengantar Linguistik Umum (R. S. Hidayat, Ed.). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
Setiawan, E. A. (2017). Analisis Wacana Pesan Dakwah di Media Televisi: Studi pada Ceramah Mamah Dedeh “Poligami Bisakah Adil?” Inteleksia: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah, 7(2), 405–422. Retrieved from http://www.inteleksia.stidalhadid.ac.id/index.php/inteleksia/article/view/164
Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suara.com. (2019). Teriakan Histeris, Detik-detik Meggy Wulandari Tahu Jadi Istri ke-2 Kiwil. Retrieved from https://www.suara.com/entertainment/2019/11/29/145000/teriakan-histeris-detik-detik-meggy-wulandari-tahu-jadi-istri-ke-2-kiwil?page=all
Sugiharto, S. A., & Ramadhana, M. R. (2018). Pengaruh Kredibilitas Influencer terhadap Sikap pada Merek (Studi pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom). Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, 7(2).
Sunaryo, A. (2010). Poligami di Indonesia (Sebuah Analisis Normatif-Sosiologis). Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 5(1), 143–167. Retrieved from http://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/265
Syahriza, R. (2018). Analisis Teks Hadis tentang Poligami dan Implikasinya. AL QUDS : Jurnal Studi Alquran Dan Hadis, 2(2), 125. https://doi.org/10.29240/alquds.v2i2.471
Taufik Ishak, M., Mochsen Sir, M., Semiotik Roland Barthes, P., Taufik Ishak, M., & Mochsen Sir, M. (2005). Pembacaan Kode Semiotika Roland Barthes Terhadap Bangunan Arsitektur Katedral Evry Di Prancis Karya Mario Botta. 2(1), 85–92.
Voa-islam.com. (n.d.). No Title.
Yaumil, M. (2020). Analisis Semiotika Roland Barthes pada Konteks Poligami dalam Film Surga yang tak Dirindukan. Universitas Muhammadiyah Mataram.
Yelly, P. (2019). Analisis Makhluk Superior (Naga) Dalam Legenda Danau Kembar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Yohana, N. (2013). Representasi Poligami dalam Film Berbagi Suami. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 1–82.
Zaimar, O. K. S. (2008). Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.
DOI: https://doi.org/10.22515/ajdc.v2i2.3360
Refbacks
- There are currently no refbacks.