PENGEMBANGAN ILMU USHUL AL FIQH

Ahmad Ghozali Ihsan

Abstract


Ilmu ushul al-fiqh merupakan metode pengetahuan yang sangat penting dalam Islam. Dengan kekhasan yang dimilikinya dan tidak dimiliki oleh ilmu lain, ilmu ini dapat menemukan maksud Tuhan yang terkandung dalam nash al-Qur’an dan Hadis dengan memperhatikan perubahan ruang dan waktu. Sebagai sebuah ilmu, ushul al-fiqh seyogyanya tidak menjadi “dogma” yang tidak berkembang dan memperhatikan ruang dan waktu. Pada masa awal pembentukan ilmu ushul al-fiqh, ilmu ini tidak berhenti mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Adanya aliran mutakallimun dan fukaha’, konsep maqashid al syariah al Syathibi dan al Ghazali, kemudian revitalisasi oleh Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan al Thurabi, hingga pemikir modern seperti teori hudud Muhammad Syahrur, double-movement Fazlur Rahman, adalah merupakan bukti berkembangnya ilmu ushul al fiqh. Namun, perkembangan ini tidak diikuti oleh para ahli ushul al fiqh di Indonesia, termasuk tidak adanya pengembangan ilmu ushul al fiqh di Perguruan Tinggi (PTAIN/PTAIS). Pengembangan ilmu ushul al fiqh dapat dilakukan dengan filsafat ilmu, sehingga dapat diketahui dengan jelas hakikatnya, sumbernya, wilayah kajiannya, dan kegunaannya. Pengembangan ini akan membantu ilmu ushul al fiqh selalu hidup di tengah masyarakat, meskipun dengan bergantinya ruang dan waktu.

 

Kata Kunci:

ushul al fiqh, filsafat ilmu

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Amin, “Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya Pada Fiqh Kontemporer”, dalam Ainurrofiq (ed.), Madzhab Jogja Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, (Yogyakarta: ar Ruzz, 2002.

______, Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-Interkonektif, Cet. III, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Ainurrofiq, “Menawarkan Epistemologi Jama’i Sebagai Epistemologi Ushul Fiqh Sebuah Tinjauan Filosofis”, dalam Ainurrofiq (ed.), Madzhab Jogja Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, Yogyakarta: ar Ruzz, 2002.

Azizy, A. Qodri, Pengembangan Ilmu-Ilmu Keislaman, Jakarta: Direktorat Perguan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI, 2003.

Effendi, Satria,Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2005.

Fanani, Muhyar, Pudarnya Pesona Ilmu Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

______, “Ilmu Ushul Fiqh (Kajian Ontologis dan Aksiologis)”, dalam Jurnal al Ihkam, Volume IV, No. 2, Desember 2009.

______, Ilmu Ushul Fiqh di Mata Filsafat Ilmu, Semarang: Walisongo Press, 2009.

______, Metode Studi Islam Aplikasi Sosiologi Pengetahuan Sebagai Cara Pandang, Cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Ghazali, Abu Hamid Al, al Mustashfa min ‘ilm al ushul, T.tp: T.np, tt.

Hallaq, Wael B., A History of Islamic Legal Theories, Cambridge: Cambridge University Press, 1987.

Jabiri,Abid al-, Formasi Nalar Arab Kritik Tradisi Menuju Pembebasan dan Pluralisme Wacana Religius, Penerjemah Imam Khoiri, Yogyakarta: Ircisod, 2003.

Kamsi, “Peran Aksiologis Ushul Fiqh dalam Konstruksi Akademis”, dalam dalam Ainurrofiq (ed.), Madzhab Jogja Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, Yogyakarta: ar Ruzz, 2002.

Khallaf, Abdul Wahhab,Ilmu Ushul Fiqh, Kairo: Dar al Qalam, 1978.

Praja, Juhaya S.,Filsafat Hukum Islam, Bandung: Universitas Islam Bandung, 1995.

Rahmat, Aceng (et al.), Filsafat Ilmu Lanjutan, Jakarta: Kencana, 2011.

Soleh, A. Khudori,Wacana Baru Filsafat Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998.

Syarifuddin, Amir,Ushul Fiqh Jilid I, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai James, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.

Zahrah, Muhammad Abu,Ushul Fiqh, Mesir; dar al-Fikr al-‘Arabi, 1958.

Zuhaili, Wahbah al,Ushul al Fiqh al Islami, Cet. II, Damaskus: Dar al Fikr, 2001.




DOI: https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v2i2.1069

Refbacks

  • There are currently no refbacks.