Wayang Kancil Sebagai Media Alternatif Pembelajaran Sejarah Untuk Anak

martina safitry

Abstract


Wayang kancil adalah salah satu kekayaan budaya yang tidak banyak dikenal oleh orang Indonesia akan tetapi banyak dikembangkan sebagai media pembelajaran anak usia dini di luar negeri seperti Inggris, Jerman, New Zealand, Kanada, dan Belanda. Dalam catatan sejarah, wayang kancil digunakan sebagai media dakwah oleh Sunan Giri dan pembelajaran nilai-nilai kehidupan oleh para pujangga. Tulisan ini bertujuan untuk menggali sejarah wayang kancil dan keberfungsiannya sebagai media pembelajaran bagi anak-anak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Hasilnya adalah wayang kancil menjadi warisan budaya Indonesia yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sejarah. Menurut penelitian yang sudah dilakukan, wayang kancil menjadi media pembelajaran efektif bagi anak-anak karena sifatnya yang interaktif dan dekat dengan dunia anak. Pementasannya dapat dilakukan secara formal dan non formal baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, wayang kancil dapat digunakan sebagai media alternatif pembelajaran sejarah sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.

 


Keywords


wayang, media pembelajaran sejarah, (hi)story telling, warisan budaya

References


Boeree, C. George. 2006. Personality Theories. Psychology Department Shippensburg University diunduh dari http://www.social-psychology.de/do/pt_erikson.pdf

Hurlock, Elizabeth B. 2011. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Janti, Nur. 2019. “Menjadi Sejarawan Cilik: Belajar Sejarah dari Dekat”. Dalam Abad Jurnal Sejarah Vol 3 No. 1, Juni 2019

Kroflin, Livija. 2012. The Power of The Puppet. Zagreb: The UNIMA

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Morgan, Clifford T. et. al. 1986. Introduction to Psychology. New York: McGraw-Hill Isnc.

Musthofa, Wakhid. 2019. “The Engaging Of Early Age Children In Environmental Behavior Through Wayang Kancil Folktale” dalam SUSTINERE: Journal of Environment and Sustainability Vol 3 No 3 (2019): pp. 144-169.

Nurgiyantoro, B. 2011 “ Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa”. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun 1 No. 1, Oktober 2011

Pursubaryanto, E. 1996. “Seni Pertunjukan Wayang Kancil dan Kemungkinan Pengembangannya di Indonesia”. Jurnal Humaniora III/1996. Hal.14

Sastroatmodjo, RPA Suryanto. 1985. “Risang Kacil Rahadyan Jinantaka”, Djaka Lodang, No. 649, Th. XIV, 1985. Hal. 12-13

Suroso dkk.2004. “Inovasi Pembelajaran Sastra Jawa Berbasis Kompetensi melalui Media Wayang Kancil”. Dalam Inotek, Vol 8, No. 2, Agustus 2004

Suryanto, E. & Budi Waluyo. 2017. Pembelajaran Apresiasi Cerita Rakyat Bermedia Wayang Kancil

Tampubolon. 1991. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa

U.S. Departement of Education. 2004. Helping Your Child Learn History. Washington D.C: U.S. Departement of Education




DOI: https://doi.org/10.22515/bg.v4i1.2207

Refbacks

  • There are currently no refbacks.