TINJAUAN SEMIOTIKA ATAS PEMAHAMAN HADITH DALAM KITAB FATH ALBARI KARYA IBN HAJAR AL‘ASQALANI

Benny Afwadzi

Abstract


This article aims to analyze semiotically on the Muslim scholars' understanding of the hadith in Fath Albari, written by Ibn Hajar Al‘asqalani. Focus of the study refers to three things; understanding models, examining semiotically (significance and communication) on understanding models, and contribution of semiotics in the hadith understanding discourse. By making two hadiths as its analysis objects; first, the hadith about believers who eat with one intestine and infidels with seven intestines; second, the hadith regarding the deeds most loved by Allah SWT. The results of the study show that the understanding model of hadith in Fath Albari is divided into textual (symbolic and non-symbolic) and contextual (symbolic and non-symbolic) models of understanding. This model, semiotically (significance and communication) has given a new nuance in the study of hadith understanding. The understanding model of the first hadith, in semiotic significance, indicates the existence of an understanding model with a signifier of denotation and connotation levels. In semiotic communication, the understanding model of the second hadith is seen more systematic because it elaborates reasoning continuously, and shows the important contribution of semiotics in the hadith understanding discourse, like eliminating truth claims and being media of developing textual and contextual understanding.


Keywords


Semiotics, Signification, and Communication

Full Text:

PDF

References


‘Abd Almun‘im, Shakir Mahmud. Ibn Hajar Al‘asqalani: Musannifatuh wa Dirasat fi Manhajih wa Mawaridih fi Kitabih Isabah. Beirut: Mu’assasat Alrisalah, 1997.

Abu Zahw, Muhammad Muhammad. Alhadith wa Almuhaddithun. Riyad: Almamlakat Al‘arabiyyah, 1984.

Adlin, Alfathri. “Catatan Editor.” In Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya, dan Matinya Makna. Bandung: Matahari, 2012.

Aflaha, Umi. “Kaos Hadis sebagai Media Dakwah dan Komunikasi Alternatif.” Inject (Interdisciplinary Journal of Communication) 2, no. 2 (2017): 247–274.

Afwadzi, Benny. “Hadis ‘Man Baddala Dinahû Faqtuluhu’: Telaah Semiotika Komunikasi Hadis.” Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 16, no. 2 (2015): 135–152.

———. “Melacak Argumentasi Semiotika dalam Memahami Hadis Nabi.” Jurnal Ilmu-Ilmu Studi Al-Qur’an dan Hadis 16, no. 2 (2015): 287–319.

———. “Teori Semiotika Komunikasi Hadis ala Umberto Eco.” Mutawatir 4, no. 2 (2014): 179–210.

Akrom, Muhammad. “Analisis Ketampanan Nabi Yusuf dalam Perspektif Semiotika Al-Qur’an.” Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban 1, no. 2 (2014): 223–236.

Al‘asqalani, Ahmad ibn ‘Ali ibn Hajar. Fath Albari Sharh Sahih Albukhari. Beirut: Dar Alma‘rifah, n.d.

———. Fath Albari Sharh Sahih Albukhari. Riyad: Dar Tibah, 2005.

———. Fath Albari Sharh Sahih Albukhari. Beirut: Dar Kutub Al‘ilmiyyah, 2017.

Ali, Nizar. Hadis Versus Sains: Memahami Hadis-Hadis Musykil. Yogyakarta: Teras, 2008.

Alshaykh, ‘Abd Alsattar. Alhafiz Ibn Hajar Al‘Asqalani Amir Almu’Minin Fi Alhadith (773-852 H). Damascus: Dar Alqalam, 1992.

Anwar, Syamsul. Interkoneksi Studi Hadis dan Astronomi. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2011.

Assagaf, Ja’far. “Metode Pensyarahan Fath Al-Bari dan Umdah Al-Ahkam.” Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat 11, no. 2 (2014): 1–16.

Berisha, Elma. “The Contribution of Early Muslim Scholars to Semiotics: Selected Highlights and Implications.” Islam and Civilisational Renewal 8, no. 4 (2017): 507–521.

Budiman, Kris. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas. Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

Danarta, Agung. “Metode Syarah Hadis Kitab Fath Al-Bari (Sebuah Upaya Rekonstruksi Metodologi Pemahaman Hadis).” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis 2, no. 1 (2001): 95–106.

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

Eco, Umberto. A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press, 1976.

Fathurrosyid, Fathurrosyid. “Ratu Balqis dalam Narasi Semiotika Al-Qur’an.” Palastren 6, no. 2 (2013): 245–276.

HAM, Musahadi. Hermeneutika Hadis-Hadis Hukum: Mempertimbangkan Gagasan Fazlurrahman. Semarang: Walisongo Press, 2009.

Hasbillah, Ahmad ’Ubaydi. Nalar Tekstual Ahli Hadis: Akar Formula Kultur Moderat Berbasis Tekstualisme. Jakarta: Yayasan Wakaf Darus-Sunnah, 2018.

Hidayat, Komaruddin. Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutik. Jakarta: Paramadina, 1996.

Imran, Imran. Semiotika Al-Qur’an: Metode dan Aplikasi Terhadap Kisah Yusuf. Yogyakarta: Teras, 2011.

Ismail, M. Syuhudi. Hadis Nabi Yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani Al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan Lokal. Jakarta: Bulan Bintang, 1994.

Kaelan, Kaelan. Filsafat Bahasa, Semiotika, dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma, 2009.

Lukman, Fadhli. “Pendekatan Semiotika dan Penerapannya dalam Teori Asma’ Al-Qur’an.” Religia 18, no. 2 (2015): 207–226.

Mardan, Mardan. “Semiotika Perempuan dalam Kisah Al-Qur’an.” Jurnal Adabiyah 8, no. 1 (2013): 10–35.

Munawir. Yang Tetap dan Berubah dalam Hadis Nabi SAW: Dialektika Pemahaman Hadis antara Ahl Al-Hadits dan Ahl Al-Ra’y. Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, 2018.

Mushodiq, Muhamad Agus. “Perilaku Patologis pada Kisah Nabi Musa dan ‘Abd dalam Alquran: Telaah Epistemologi Al-Jâbirî dan Semiotika Peirce.” Ulul Albab: Jurnal Studi Islam 19, no. 1 (2018): 69–97.

Mustaqim, Abdul. Ilmu Ma’anil Hadits Paradigma Interkoneksi: Berbagai Teori dan Metode Memahami Hadis Nabi. Yogyakarta: Idea Press, 2008.

Muzakki, Akhmad. Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama. Malang: UIN Malang Press, 2007.

Netton, Ian Richard. “Towards a Modern Tafsir of Surat Al-Kahf: Structure and Semiotics.” Journal of Qur’anic Studies 2, no. 1 (2000): 67–87.

Piliang, Yasraf Amir. “Antara Semiotika Signifikasi, Komunikasi, dan Ekstra Komunikasi.” In Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

———. Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya, dan Matinya Makna. Bandung: Matahari, 2012.

Ratna, Nyoman Kutha. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Soga, Zainuddin, and Hadirman Hadirman. “Semiotika Signifikansi: Analisis Struktur dan Penerapannya dalam Alquran.” Aqlam: Journal of Islam and Plurality 3, no. 1 (2018): 54–69.

Supian, Aan. “Metode Syarah Fath Al-Bari (Studi Syarah Hadis Pada Bab Halawah Al-Iman).” Nuansa 10, no. 1 (2017): 24–34.

Suryadi. “Kontribusi Studi Hadis dalam Menjawab Soal-Soal Kekinian.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis 12, no. 2 (2011): 283–297.

Suryadi, Mr. “Rekonstruksi Kritik Sanad dan Matan dalam Studi Hadis.” Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 16, no. 2 (2015): 177–186.

Suryadilaga, M. Alfatih. Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks ke Konteks. Yogyakarta: Teras, 2009.

Yahya, Agusni. “Pendekatan Hermeneutik dalam Pemahaman Hadis (Kajian Kitab Fath Al-Bari Karya Ibn Hajar Al-‘Asqalani).” Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies 1, no. 2 (2014): 365–386.

Yaqub, Ali Mustafa. Cara Benar Memahami Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2019.

Zoest, Aart Van. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia, 1996.




DOI: https://doi.org/10.22515/ajpif.v17i1.1935

Refbacks

  • There are currently no refbacks.