Implementasi Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah (Studi di SMA Negeri Siwalima, Ambon)
Abstract
Indonesia merupakan negara yang multikultur yang memiliki beragam kehidupan, baik kewilayahan, suku bangsa, agama, ras golongan dan jenis kelamin. Keberagaman ini telah terbingkai dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang merupakan pernyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Untuk itu pendidikan yang menanamkan nilai-nilai multikultural sangat diperlukan dalam membangun kembali kesadaran Keindonesiaan dalam diri siswa, salah satunya di SMA Negeri Siwalima – Ambon. Penelitian dilakukan sebelum terjadinya Pandemi Covid – 19, tujuan dari penelitian adalah melihat situasi dan kondisi keragaman di sekolah; implementasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran sejarah, serta kendala yang dihadapi dalam implementasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran sejarah dan cara mengatasinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SMA Negeri Siwalima memiliki keragaman; Nilai-nilai multikultural telah dicantumkan dalam perangkat pembelajaran maupun metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menanam dan menumbuhkan nilai-nilai multikultural. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah menunjukkan upaya penilaian terhadap nilai-nilai multikultural; Sedangkan komunikasi, keaktifan siswa di dalam kelas, dan alokasi waktu pembelajaran menjadi kendala dalam mengimplementasi nilai-nilai multikultural, untuk mengatasinya guru mendorong siswa agar selalu menggunakan bahasa Indonesia serta memberikan stimulus kepada siswa supaya aktif dalam kegiatan pembelajaran mandiri untuk mengatasi masalah keterbatasan waktu. SMA Negeri Siwalima dapat menjadi role model sekolah multikultural di Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Agung S. L dan Sri Wahyuni. (2013). Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Darmaningtyas, dan Edi Subkhan. (2010). Demokratisasi Pendidikan Indonesia. Jurnal Dialog Kebijakan Publik Edisi 9 Tahun IV.
Depdiknas. (n.d.). UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sejarah Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas.
_______. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Fadillah, M. (2017). Model Kurikulim Pendidikan Multikultural Di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 42-51.
Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah (Teaching of History). Jakarta: Grasindo.
Setianto. 2012. Dikotomi Bebas Nilai dan Nilai Pendidikan Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 18 No. 4
Sinambela, P. N. (2017). Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Pembelajaran. Generasi Kampus, 17-29.
Suparlan, P. (1989). Interaksi Antar Etnik di Beberapa Propinsi di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Supriatin, A., & Aida, N. R. (2017). Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Praktik Pendidikan di Indonesia. Elementary, 1-13.
Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Syaodih, E. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keerampilan Sosial. Educare, 13.
Tepy, N. R. (2016). Strategi Pengelolaan Sekolah Tinggi Berasrama di Kabupoaten Semarang. Jurnal Kelola, 99.
Yamin, M. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.