Menanggapi Fenomena Anak- anak yang Mengemis dalam Perspektif Perkembangan Psikososial
Abstract
Abstrak: Pengemis merupakan suatu istilah yang seringkali terdengar sehari-hari, begitu pula anak- anak yang mengemis. Studi literasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan psikososial anak-anak yang mengemis. Teori yang digunakan sebagai sudut pandang yaitu teori perkembangan psikososial Erick Erickson. Dalam tulisan ini hanya dibahas tentang tahapan perkembangan psikososial industry vs. inferiority pada anak- anak yang mengemis. Masa tahapan perkembangan tersebut adalah masa anak- anak pertengahan. Pada fenomena ini, anak-anak akan cenderung merasa rendah diri yang disebabkan tidak jelasnya identitas yang dimiliki. Identitas ini salah satunya diperoleh ketika anak mendapatkan kebebasan dalam memilih sesuatu sebagai kesukaan dan harapan. Ketika anak sama sekali tidak mendapatkan kebebasan dan dalam kondisi ketertekanan, maka otonomi anak akan kacau. Dengan demikian, diyakini bahwa anak berada dalam tahapan rendah diri (inferiority). Hal ini diperoleh anak sebagai imbas tahapan perkembangan psikososial sebelumnya. Perkembangan psikososial yang dialami saat ini pun akan berimbas pada perkembangan psikososial pada tahap selanjutnya.
Abstract: Beggars are a term that is often heard everyday, as well as child beggars. This literacy study aims to find out the psychosocial development of child beggars. The theory used as the perspective is Erick Erickon's psychosocial development theory. In this paper only discussed the stages of development of psychosocial industry vs. inferiority to child beggars. The period of these stages of development is middle childhood. In this phenomenon, children will tend to feel inferior due to lack of clarity about their identity. This identity is obtained when children get freedom in choosing something as joy and hope. When a child does not get freedom at all and is in a state of stress, the child's autonomy will be chaotic. Thus, it is believed that children are in an inferiority stage. This is obtained by children as an impact of previous psychosocial development stages. Psychosocial development experienced at this time will also affect psychosocial development at a later stage.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, Maghfur. “Strtategi Kelangsungan Hidup Gelandangan- Pengemis (Gepeng).” Jurnal Penelitian 7, no. 2 (Nopember 2010): 1–16.
Ahmadi, Abu. Psikologi Umum. Jakart: Rineka Cipta, 2009.
Al Humaidy, Mohammad Ali. “Sosialisasi Nilai [Ada Komunitas Pengemis: Studi Kasus Di Desa Pragaan Daya Sumenep.” FISIP Universistas Indonesia, 2003.
Aripin, Aldy M. “Gadis Yatim Piatu ini, MEngemis untuk Melunasi Utang Warisan,” 2015. http://www.kompasiana.com.
Atwater. Psychology of Adjustment: A Personal Growth in Changing World 2^nd. New Jersey: Prentice Hall, 1987.
Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Detiknews. “Anak Jalanan Korban Sodomi Cenderung Mengluangi Perbuatannya,” 2010. http://m.detik.com.
Flapan, D. Children Understanding of Social Interactions. Ne York: Teachers College Press, 1968.
Ginsburg, Ken. “The Importance of Play.” American Academy of Pediatrics (blog), 2016. https://www.healthychildren.org.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2012.
Hartup, W.W. “Peer Relations in Early and Middle Childhood.” In Handbook of Social Development: A Lifespan Perspective, 257–81. New York: Plenum Press, 1992.
Hendrawati, Lucy Dyah. “Identifikasi Masalah dan Kendala Penanganan Pengemis dan Gelandangan di Surabaya.” Universitas Airlangga, 2008.
Huda, Miftahul. Pekerjaan Sosial Dan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Hurlock, Elizabeth B. Development Psychologi a Life Span Approach. New York: McGraw- Hill, 1981.
Jawapos.com. “Bocah Pengemis Dirantai Ayah Tiri Dan Ibu Kandung Selama Setahun,” 2018. https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com.
———. “Data Kemensos, Masih Ada 16.920 Anak Jalanan.” Jawapos.com (blog), 2017. https://www.jawapos.com/jpg-today/20/11/2017/data-kemensos-masih-ada-16920-anak-jalanan.
Seifert, K.L., and R.J. Hoffnung.
Child and Adolescent Development. Boston: Houghton Mifflin Company, 1994.
Mahmud, H. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Meika, and Herliana. “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa SD Kelas 2 SDK YBPK Mojowarno Jombang.” Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth Surabaya, 2013.
Mirohi, Syafruddin. “Pengemis Anak-Anak Menjamur Lagi, DPRD Pekanbaru Sayangkan Hal Ini.” TribunPekanbaru.Com (blog), August 10, 2017. https://www.google.co.id/amp/pekanbaru.tribunnews.com.
Monks, F.J., A.M.P. Knoers, and S.R. Haditomo. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001.
Mustaqim, Abdul. Menjadi Orang Tua Yang Bijak. Bandung: Al-Bayan Mizan, 2005.
Nurhayati, Eti. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Ormrod, Jeanne Ellis. Educational Psychology Developing Learners. Edited by Rikard Rahmat. Translated by Wahyu Indianti, Eva Septiana, Airin Y. Saleh, and Puji Lestari. 6th ed. Jakarta: Erlangga, 2008.
Paramban, Resti. “Perilaku Masyarakat Terhadap Pengemis Di Kota Samarinda (Studi Kasus Di Jalan Pramuka Kel. Sempaja Selatan Kec. Samarinda Utara)” 5, no. 4 (2017): 132–46.
Putri, Weni Tria Anugrah Putri. “Dampak Penggunaan Media Sosial Secara Berlebihan Terhadap Regulasi Diri Anak.” Islamic Early Childhood Education 2, no. 2 (2017): 243–49.
Roziqi, Sudahri. “Dramaturgi Pengemis Frontage Road Jalan Ahmad Yani Kota Surabaya.” UIN Sunan Ampel, 2014.
Santrock, John W. Child Development, Eleventh Editition. Edited by Wibi Hardani. Translated by Mila Rahmawati and Ana Kuswanti. Jakarta: Erlangga, 2007.
“Seribu Tak Keluar, Gopek Pun Berat.” Jadi Berita (blog), August 7, 2018. https://jadiberita.com/3220/seribu-tak-keluar-gopek-pun-berat.html.
Sobur, Alex. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 2003.
Stiles, B., and H. Kaplan. “Adverse Social Comparison Processes and Negative Self- Feelings: A Test of Alternative Models” 32, no. 1 (February 2004): 31–44. https://doi.org/10.2224.32.1.31.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Usia Dini. Yogyakarta: IMTIMA, 2007.
Wahyudiyanta, Imam. “Ibu ini Tega Memaksa Dua Anaknya Menjadi Pengemis.” Detik News (blog), 2016. http://m.detik.com.
DOI: https://doi.org/10.22515/bg.v6i1.1351
Refbacks
- There are currently no refbacks.